[Review] Fleet Foxes - Helplessness blues.
"So now, I am older/ Than my mother and father/ When they had their daughter/ Now, what does that say about me?"
Kutipan lirik diatas dinyanyikan dengan sangat indah oleh Robin Pecknold, lead singer dari sebuah band folk-rock asal seattle, fleet foxes. Judul lagu dari penggalan lirik diatas adalah "montezuma" yang menjadi track pembuka dari rilisan ketiga mereka bertajuk helplessness blues.
Nama fleet foxes mulai muncul ke permukaan dan sukses menarik perhatian pada tahun 2008 dengan ep 'sun giant' yang disusul dengan album pertama bertajuk 'fleet foxes'. Sebuah blog dari videographer handal vincent moon 'la bloghoteque' juga turut menyebarluaskan keberadaan band ini dengan salah satu video take away show nya. Video ini juga yang memperkenalkan saya pertama kali dengan band keren ini.
Kembali pada album helplessness blues, sebuah judul yang mendeskripsikan isi album yang lebih bernuansa dark yang berisikan penggalan-penggalan yang bermakna cukup dalam di setiap lagu nya. Harmonisasi vokal ala fleet foxes yang sangat khas terdengar semakin menemukan karakternya sendiri. Iringan musik yang cenderung minim dan jeda ditengah lagu yang diisi dengan harmonisasi vokal yang indah semakin memperkuat penggalan kalimat bernuansa gelap dan dalam yang dilafalkan.
Track demi track yang kelam namun menenangkan dari segi melodi lagu mempercantik album ini. Kegagalan hubungan percintaan yang terjalin lima tahun lamanya yang dialami oleh Robin pecknold selama pembuatan album helplessness blues ini sedikit banyak tersirat di beberapa penggalan lirik yang dibalut dengan pemilihan kata yang indah. Beduoin dress, helplessness blues, loreleai, someone you'd admire, the shrine/and argument memaksa saya untuk memasukkan album ini menjadi album yang harus saya punya dalam bentuk vinyl ketimbang bon iver dengan album fenomenalnya yang juga saya gilai sebelumnya.
Cover art album helplessness blues juga cukup menarik, dikerjakan oleh Seattle artist Toby Liebowitz dan dilukis oleh Christopher Alderson. Sebuah rilisan yang bagi saya cukup bagus untuk didengarkan setiap hari, mungkin sampai beberapa tahun kedepan.
-all photos & video taken from google search result, credits to original uploader-
Kutipan lirik diatas dinyanyikan dengan sangat indah oleh Robin Pecknold, lead singer dari sebuah band folk-rock asal seattle, fleet foxes. Judul lagu dari penggalan lirik diatas adalah "montezuma" yang menjadi track pembuka dari rilisan ketiga mereka bertajuk helplessness blues.
Nama fleet foxes mulai muncul ke permukaan dan sukses menarik perhatian pada tahun 2008 dengan ep 'sun giant' yang disusul dengan album pertama bertajuk 'fleet foxes'. Sebuah blog dari videographer handal vincent moon 'la bloghoteque' juga turut menyebarluaskan keberadaan band ini dengan salah satu video take away show nya. Video ini juga yang memperkenalkan saya pertama kali dengan band keren ini.
Kembali pada album helplessness blues, sebuah judul yang mendeskripsikan isi album yang lebih bernuansa dark yang berisikan penggalan-penggalan yang bermakna cukup dalam di setiap lagu nya. Harmonisasi vokal ala fleet foxes yang sangat khas terdengar semakin menemukan karakternya sendiri. Iringan musik yang cenderung minim dan jeda ditengah lagu yang diisi dengan harmonisasi vokal yang indah semakin memperkuat penggalan kalimat bernuansa gelap dan dalam yang dilafalkan.
Track demi track yang kelam namun menenangkan dari segi melodi lagu mempercantik album ini. Kegagalan hubungan percintaan yang terjalin lima tahun lamanya yang dialami oleh Robin pecknold selama pembuatan album helplessness blues ini sedikit banyak tersirat di beberapa penggalan lirik yang dibalut dengan pemilihan kata yang indah. Beduoin dress, helplessness blues, loreleai, someone you'd admire, the shrine/and argument memaksa saya untuk memasukkan album ini menjadi album yang harus saya punya dalam bentuk vinyl ketimbang bon iver dengan album fenomenalnya yang juga saya gilai sebelumnya.
Cover art album helplessness blues juga cukup menarik, dikerjakan oleh Seattle artist Toby Liebowitz dan dilukis oleh Christopher Alderson. Sebuah rilisan yang bagi saya cukup bagus untuk didengarkan setiap hari, mungkin sampai beberapa tahun kedepan.
-all photos & video taken from google search result, credits to original uploader-
Komentar
Posting Komentar