Masterpiece Ron ficke melalui Baraka dan Samsara
Pekenalan pertama kali saya dengan Ron Fricke adalah di perpustakaan batoe api, sebuah tempat paling keren kota kecil bernama Jatinangor tempat saya menyelesaikan studi sarjana saya. Saat itu, saya yang memang sudah keranjingan untuk menghabiskan waktu disana karena aktivitas kuliah yang semakin menjemukkan direkomendasikan film ini oleh beliau, sekaligus diberi sebuah review singkat dalam kumpulan kliping yang ia buat. Yap, perpustakaan batoe api memiliki banyak sekali harta karun di dalamnya..dan salah satu yang paling besar adalah kliping-kliping berisi pengetahuan penting yang di kuratori oleh bang anton dan mbak arum sang pengelola.
Baraka, dari judulnya saja sudah menarik. Dalam review kliping bang Anton menuliskan film ini memuat dokumentasi gambar-gambar menakjubkan tentang lokasi-lokasi paling indah di Bumi. Dibalut dengan musik scoring yang jenius. Begitulah kira-kira. Akhirnya saya pun meminjam film ini dan sejak itu, film ini menjadi film terbaik yang pernah saya tonton.
Baraka, dibuat pada tahun 1992 oleh seorang cinematographer handal Ron fricke. Baraka berarti blessing. Sebuah film bergenre dokumenter yang unik, karena menampilkan potongan gambar yang dieksekusi dengan begitu menakjubkan, dramatis, dan sangat memperhatikan detail alur sehingga membuat kita yang menonton nya hanyut dalam petualangan menyusuri keindahan tanpa merasa bosan. Proses pembuatan nya sendiri memakan waktu 30 bulan dengan menggunakan kamera 70mm dan 65mm buatan ron fricke sendiri menggunakan teknologi TOD-A0 format.
"The goal of the film," says producer Mark Magidson, "was to reach past language. nationality, religion and politics and speak to the inner viewer." Dari petikan tersebut bisa tergambarkan bahwa dokumenter tanpa storyline, tanpa plot, tanpa dialog dan tanpa pengisi suara ini memang benar-benar unik dan mampu membuat banyak orang berdecak kagum. Proses penentuan lokasi, pengambilan angle, teknik time relapse digarap dengan benar-benar jenius. Dan salah satu faktor yang juga membuat baraka menjadi satu kesatuan mahakarya adalah scoring musik dari michael stearns yang begitu indah dan seperti dapat berbicara menjelaskan setiap gambar yang ditampilkan. Lokasi yang dipilih pun begitu menakjubkan, Indonesia pun menjadi salah satu lokasi yang dipilih, dan scene yang dituangkan nya pun sangat bagus dan membuat saya berdecak kagum.
Baraka adalah sebuah masterpiece dari Ron Fricke, dan saya pun sukses membuat banyak orang turut serta berdecak kagum setiap mengenalkan karya nya.
Selang sekitar lima tahun setelah perkenalan saya dengan Ron fricke melalui Baraka, saya pun mendapat kesempatan langka lagi untuk menikmati sekuel dari Baraka, yang kemudian diberi judul Samsara. Bermula dari ketertarikan saya untuk window shopping di situs jual beli tentang pemutar blu-ray yang memang tengah menarik minat saya saat itu, saya pun menemukan sebuah poster film yang menarik, menggambarkan seorang penari tradisional dengan tangan yang banyak. Dan setelah mengetik kata samsara di google, jantung pun berdegup kencang setelah mengetahui itu adalah karya terbaru dari ron fricke.
Singkat kata setelah perasaan yang berkecamuk dan pergulatan hati yang begitu hebat, saya mendapatkan samsara. Sebuah film yang juga membuat saya tak henti menggelengkan kepala dan mengucap syukur akan kebesaran ciptaan Tuhan. Ya, samsara sedikit banyak mampu membuat hati saya menangis haru karena takjub melihat potongan gambar yang begitu menakjubkan.
Samsara, yang juga digarap oleh ron fricke dan tim dari baraka dibuat selama hampir lima tahun di 25 negara yang berbeda. Sebuah film yang mampu meneruskan keajaiban yang tertuang di baraka. Samsara memiliki arti "the ever turning wheel of life”. lagi-lagi sebuah kata yang kuat dan mewakili keindahan yang menakjubkan di dalamnya.
Samsara dirilis pada agustus 2012, masih menggunakan kamera 70mm yang memang benar-benar mampu menyuguhkan gambar yang sangat dramatis, terlebih kali ini juga dikonversikan pada teknologi high definition terbaru yang semakin membuatnya sempurna.
Samsara kali ini mengedepankan tentang spiritualitas manusia dengan segala keunikan, keberagaman dan konflik di dalamnya. Masih dibalut dengan musik yang berkarakter begitu kuat dari Michael stears, Lisa Gerrard, and Marcello De Francisci. Salahs atu yang sukses membuat bulu kuduk saya merinding dan menangis takjub dalam hati adalah scene mekkah yang begitu menakjubkan.
Baraka dan Samsara, dua buah karya yang sangat menakjubkan yang diekseskusi dengan penuh ketelitian, kerja keras, dan teamwork yang epic. Menyuguhkan sebuah pengalaman yang mungkin paling menakjubkan di bidang cinematography, sekaligus pengalaman yang lebih ke arah perjalanan spiritual yang membuat kita menjadi mawas diri akan setiap sebab-akibat atas segala perilaku yg kita perbuat di dunia ini serta mensyukuri nilai-nilai ketuhanan yang begitu indah.
sources:
http://barakasamsara.com/
http://www.youtube.com/watch?v=P0xVp3N-M84
http://www.youtube.com/watch?v=KIxawleLISM
various image search from google
Baraka, dari judulnya saja sudah menarik. Dalam review kliping bang Anton menuliskan film ini memuat dokumentasi gambar-gambar menakjubkan tentang lokasi-lokasi paling indah di Bumi. Dibalut dengan musik scoring yang jenius. Begitulah kira-kira. Akhirnya saya pun meminjam film ini dan sejak itu, film ini menjadi film terbaik yang pernah saya tonton.
Baraka, dibuat pada tahun 1992 oleh seorang cinematographer handal Ron fricke. Baraka berarti blessing. Sebuah film bergenre dokumenter yang unik, karena menampilkan potongan gambar yang dieksekusi dengan begitu menakjubkan, dramatis, dan sangat memperhatikan detail alur sehingga membuat kita yang menonton nya hanyut dalam petualangan menyusuri keindahan tanpa merasa bosan. Proses pembuatan nya sendiri memakan waktu 30 bulan dengan menggunakan kamera 70mm dan 65mm buatan ron fricke sendiri menggunakan teknologi TOD-A0 format.
"The goal of the film," says producer Mark Magidson, "was to reach past language. nationality, religion and politics and speak to the inner viewer." Dari petikan tersebut bisa tergambarkan bahwa dokumenter tanpa storyline, tanpa plot, tanpa dialog dan tanpa pengisi suara ini memang benar-benar unik dan mampu membuat banyak orang berdecak kagum. Proses penentuan lokasi, pengambilan angle, teknik time relapse digarap dengan benar-benar jenius. Dan salah satu faktor yang juga membuat baraka menjadi satu kesatuan mahakarya adalah scoring musik dari michael stearns yang begitu indah dan seperti dapat berbicara menjelaskan setiap gambar yang ditampilkan. Lokasi yang dipilih pun begitu menakjubkan, Indonesia pun menjadi salah satu lokasi yang dipilih, dan scene yang dituangkan nya pun sangat bagus dan membuat saya berdecak kagum.
Baraka adalah sebuah masterpiece dari Ron Fricke, dan saya pun sukses membuat banyak orang turut serta berdecak kagum setiap mengenalkan karya nya.
Selang sekitar lima tahun setelah perkenalan saya dengan Ron fricke melalui Baraka, saya pun mendapat kesempatan langka lagi untuk menikmati sekuel dari Baraka, yang kemudian diberi judul Samsara. Bermula dari ketertarikan saya untuk window shopping di situs jual beli tentang pemutar blu-ray yang memang tengah menarik minat saya saat itu, saya pun menemukan sebuah poster film yang menarik, menggambarkan seorang penari tradisional dengan tangan yang banyak. Dan setelah mengetik kata samsara di google, jantung pun berdegup kencang setelah mengetahui itu adalah karya terbaru dari ron fricke.
Singkat kata setelah perasaan yang berkecamuk dan pergulatan hati yang begitu hebat, saya mendapatkan samsara. Sebuah film yang juga membuat saya tak henti menggelengkan kepala dan mengucap syukur akan kebesaran ciptaan Tuhan. Ya, samsara sedikit banyak mampu membuat hati saya menangis haru karena takjub melihat potongan gambar yang begitu menakjubkan.
Samsara, yang juga digarap oleh ron fricke dan tim dari baraka dibuat selama hampir lima tahun di 25 negara yang berbeda. Sebuah film yang mampu meneruskan keajaiban yang tertuang di baraka. Samsara memiliki arti "the ever turning wheel of life”. lagi-lagi sebuah kata yang kuat dan mewakili keindahan yang menakjubkan di dalamnya.
Samsara dirilis pada agustus 2012, masih menggunakan kamera 70mm yang memang benar-benar mampu menyuguhkan gambar yang sangat dramatis, terlebih kali ini juga dikonversikan pada teknologi high definition terbaru yang semakin membuatnya sempurna.
Samsara kali ini mengedepankan tentang spiritualitas manusia dengan segala keunikan, keberagaman dan konflik di dalamnya. Masih dibalut dengan musik yang berkarakter begitu kuat dari Michael stears, Lisa Gerrard, and Marcello De Francisci. Salahs atu yang sukses membuat bulu kuduk saya merinding dan menangis takjub dalam hati adalah scene mekkah yang begitu menakjubkan.
Baraka dan Samsara, dua buah karya yang sangat menakjubkan yang diekseskusi dengan penuh ketelitian, kerja keras, dan teamwork yang epic. Menyuguhkan sebuah pengalaman yang mungkin paling menakjubkan di bidang cinematography, sekaligus pengalaman yang lebih ke arah perjalanan spiritual yang membuat kita menjadi mawas diri akan setiap sebab-akibat atas segala perilaku yg kita perbuat di dunia ini serta mensyukuri nilai-nilai ketuhanan yang begitu indah.
sources:
http://barakasamsara.com/
http://www.youtube.com/watch?v=P0xVp3N-M84
http://www.youtube.com/watch?v=KIxawleLISM
various image search from google
Komentar
Posting Komentar